Omo, Aku kena "virus' FOMO!




Sekarang ada satu virus baru, virusnya aktif menjangkiti semua generasi, apapun latar belakangnya. Syaratnya satu: ada duit, bukan punya duit. Karena dalam beberapa kondisi 'penderitanya' menggunakan duit yang bukan miliknya. 

Apa sih virus FOMO itu?

Istilah FOMO ini seringkali digunakan di bidang investasi untuk melabeli orang yang membeli saham tanpa pertimbangan hanya karena ketakutan akan kehabisan atau ketinggalan. Fear of Missing Out. Itu kepanjangannya. Takut nggak kebagian, takut kehabisan atau ketinggalan bahasa sederhananya. Jadi orang yang memiliki perasaan FOMO biasanya akan melakukan pembelian secara impulsif, nggak pakai mikir, nggak pakai perhitungan. Pokoknya harus beli, titik.

Istilah FOMO pertama kali dimunculkan oleh Dr. Andrew K. Przybylski di tahun 2013. Dalam hal ini FOMO digambarkan sebagai sindrom untuk tidak ketinggalan dari semua momen yang membahagiakan dari orang lain. Termasuk dalam hal belanja menurut saya. 

Pernah nggak melihat barang bagus dipakai teman, begitu dapat merek atau link pembelian di marketplace buru-buru mau kita beli? atau dalam hal saham, begitu melihat orang lain dapat keuntungan atau deviden banyak dari saham A maka kita juga buru-buru beli saham yang sama padahal waktunya nggak tepat untuk beli saat itu. Akhirnya begitu sahamnya malah turun pusinglah kita.. :)

FOMO ini semacam 'virus' menurut saya. 

Sepertinya rasa takut kehabisan atau ketinggalan ini mudah sekali menular. Gampang banget menyebar, terutama di masa susah. 

Sepertinya berita tentang keuntungan orang lain  memanggil jiwa kita untuk ikut jejak mereka. Siapa tau bisa berhasil juga tanpa harus melalui proses uji coba. Kita menumpang di experience mereka. 

Masalahnya tidak semua pembelian karena FOMO membuahkan hasil yang sama. Mengeluarkan uang dengan tidak cermat dan tanpa perhitungan beresiko menghasilkan penyesalan. Terutama kalau ternyata yang dipakai adalah uang yang memang diperlukan untuk kepentingan lain, bukan uang dingin istilahnya. Misalnya uang sekolah anak, uang belanja sayur dan lainnya. Atau misalnya demi mengikuti FOMO kita bela-belain pinjam orang atau pinjol. Pasti makin berlipat rasa bersalahnya.

Trus, bagaimana cara mengatasi FOMO?

Sebagai wanita dan berstatus emak-emak, jalan ninja memang menjadi sesuatu yang menggiurkan. Alasannya bisa untuk tambahan jajan, tambahan uang sekolah, belajar di internet dan keinginan lainnya.  

Saya juga pernah ngerasain, sering malah. Sampai pada akhirnya saya menemukan satu cara mengatasi FOMO yaitu: T.U.N.D.A.

Iya, tunda belanja, tunda isi e-wallet, tunda apapun yang berhubungan dengan keinginan itu. 

Begitu pengen, tahan untuk langsung melakukan aksi, tunda dulu.

Alihkan perhatian pada hal lainnya, jangan diteruskan fokusnya. 

Misalnya baca status temen baru beli barang lucu harga 10 ribuan, maka jangan diteruskan bacanya, diskip aja, jangan malah di zoom. 

Tinggalkan, alihkan perhatian ke hal lainnya. 

Lakukan hal lain seperti bersihkan dapur, kamar mandi, taman, kalau sudah semua ngelap pager juga nggakpapa. Pokoknya kita harus alihkan perhatian..

Kalau masih terobsesi juga, ya mulai cari di market place nggakpapa, itung-itung cuci mata. Tapi supaya nggak langsung check out, baca dulu deskripsi dan komen-komennya ya. Biasanya komen negatif dari pembeli yang nyempil diantara komentar-komentar positif bisa membuat kita realistis. Menyadarkan kita kalau barang yang kita inginkan tersebut nggak terlalu istimewa. Tapi kalau memang komentarnya bagus semua, ya masukkan di keranjang belanjaan dulu, tapi kemudian lupakan, tunggu sampai big sale atau program gratis ongkir harga berapapun. 

Jangan takut habis, karena market place seperti kantong Doraemon, selalu punya barang yang kita butuhkan.

Coba dua cara itu dulu ya. Sejauh ini saya berhasil sih :D

Kalau keranjangnya sudah penuh, ya pilih barang-barang yang sudah lama bertengger di keranjang,keluarkan, ganti dengan barang baru. Percayalah, barang-barang 'lama' yang ada di keranjang tidak semenarik barang baru yang akan kita masukkan :)

Nah lakukan cara ini setiap saat godaan FOMO muncul.

Prinsipnya: lebih baik buang waktu daripada buang uang kan? 😎

Selamat mencoba..😘  

 




 

\


Komentar