Sisihkan dan Lupakan!

 



You are what you watch. Saya percaya ini kalimat sakti, bahwa tontonan kita akan mempengaruhi diri kita. Biasanya pesan moralnya adalah hati-hati dengan apa yang kita tonton. 

Akhir-akhir ini saya keranjingan nonton di Youtube tentang kiat sukses menabung, mengelola finansial dan lainnya seperti itu. Dan menurut saya akhir-akhir ini saya lebih 'hati-hati' dalam menggunakan  uang. Yang biasanya gampang beli-beli sekarang setiap kepikiran untuk beli, saya tunda untuk nanti-nanti. Keranjang market place jadi penuh. Setiap keranjang diisi, diemin dulu, beberapa hari kemudian diisi lagi dan karena penuh maka harus ada barang-barang sebelumnya yang diganti kan, ya yang lama dihapus. Gitu aja terus sampe Soneta tampil di Coachella 😝

Nah dari banyak tayangan yang saya putar, ada satu kesimpulan saya: 

"kesuksesan mengelola keuangan tergantung dari kedisiplinan kita meng-anggarkan".

Tidak ada batasan minimal untuk menabung. Tidak ada jaminan juga bahwa orang yang menabung sedikit demi sedikit akan kalah dengan orang yang menabungkan semua uangnya tapi hanya sekali. Karena itu saran hampir semua financial advisor adalah konsisten dalam menabung. Bagaimana cara untuk konsisten? ya kembali ke aturan awal: anggarkan,sisihkan.

Kenapa harus disisihkan? Supaya nggak tercampur dengan lainnya. Entah kenapa setiap uang yang sdh dimasukkan tabungan itu seolah 'memanggil' untuk digunakan. Pasti pernah ngalamin kan naik turun tabungan bukan karena jumlah yang ditabung, tapi karena seringnya diambil?

Kata finansial advisor, satu tips supaya aman tabungan kita adalah setelah disisihkan, lupakan. 

Jangan jadikan tabungan ini sebagai cadangan pengeluaran, biasanya kita akan mencari sejuta alasan supaya bisa menggunakan (tabungan itu). Misalnya, saya sudah niat nabung nih untuk pendidikan. Tiba-tiba handphone rusak. Nah, saya akan mikir "kayaknya udah waktunya ganti deh" "kayaknya beli iphone baru keren ni, toh dipakainya bisa lama"dsb. Akhirnya saya pakailah separuh dana pendidikan untuk beli hp baru. Padahal anggarannya nggak ada dan padahal biaya memperbaikinya nggak mahal.

Trus kapan dananya terkumpul sesuai target??

Melupakan tabungan yang sudah disisihkan berarti sebisa mungkin kita harus berjuang dengan dana yang bisa kita gunakan (yang bukan untuk ditabung).

Disiplin berpegang sama anggaran bikin tersiksa banget, apalagi di awal-awal. Makanya sebagai 'hiburan'  banyak yang menganjurkan kita untuk menulis setiap pengeluaran. 

Kalau saya, menghitung anggaran untuk belanja harian dan untuk tabungan secara detil (apalagi kalau berhasil mengerem pengeluaran dan menambah tabungan) itu menyenangkan.

Jadi semakin terpacu untuk nambah tabungan mulu deh pokoknya, walaupun harus agak 'menderita' karena nggak bisa bebas jajan atau belanja 😁  

Jadi, supaya bisa secepatnya tercapai target ya terus aja menabung, tapi lupakan uang yang sudah ditabung. Lupakan teh maksudnya jangan dilihat-liatin terus, lupakaan aja. Ohya, jangan lupa tentukan target juga ya. 

Lari pakai target pasti lebih semangat untuk mulai daripada yang cuma "pokoknya lari" kan?

Semangatt pejuang tabungan, kita pasti bisaa!!

Berakit-rakit ke hulu berenang ke tepian

Disiplin nabung dulu, biar kita bisa flexing kemudian 😜

   




 


Komentar